Minggu, 06 Januari 2008

MUSIBAH

Dalam dua tahun terakhir ini, negara kita seperti tidak pernah henti-hentinya mengalami cobaan dan musibah. Mulai dari wabah penyakit flu burung, gunung meletus,Gempa bumi,banjir, hingga demam berdarah yang senantiasa hadir menyertai musim penghujan. Belum lagi bencana lainnya.
Terkadang di antara kita atau keluarga yang terkena musibah sakit, kita tidak mampu berlaku sabar menerima ujian itu. Tidak jarang kita mempertanyakan keadilan Tuhan. Bahkan kita jarang menyempatkan diri pada saat itu bermuhasabah atas hal-hal yang telah kita lakukan.
Umat Islam harus menyadari bahwa penyakit adalah tebusan bagi dosa orang yang sakit. Apakah dosa orang yang sakit otomatis akan terhapus dengan sakit yang dideritanya? Tentu tidak! Dosa seseorang bisa terhapus bila ia melakukan taubat. Kita diperintah memperbanyak bacaan istighfar apabila kita sakit. Jangan malah menggerutu apalagi mengeluh (sambat-sambat: Jawa). Selain bertaubat, kita harus meniatkan hati agar bila sembuh tidak akan melakukan lagi perbuatan yang tidak diridlai Allah. Insyaallah dengan niat seperti itu dosa kita akan dihapus seiring dengan sakit/musibah yang kita derita.
Oleh karena itu, mumpung belum sakit gunakanlah nikmat kesehatan ini dengan sebaik mungkin untuk beribadah kepada Allah dalam arti yang seluas-luasnya. Bila sakit sudah menimpa kita, maka ibadah kita menjadi kurang sempurna. Bila salat pada waktu sehat bisa dengan berdiri, maka kalau sakit kita hanya bisa salat dengan duduk atau berbaring. Nikmat sehat inilah yang sering kita abaikan. Biasanya, ketika sakit barulah kita sadar bahwa sehat itu sangat penting dan mahal harganya.

Tidak ada komentar: